Tenteramnya hidup di dalam Tuhan, hidup dari janji Tuhan
- Terbit pada 10 Agustus 2024
- Renungan
- By Pdt. Jhon P.E. Simorangkir
Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka (Mazmur 119: 165) [Bacaan Harian/Sijahaon di Sabtu, 10 Agustus 2024. Almanak GKPI 2024]
Dalam kebaktian tutup peti (pemakaman) seorang pendeta, saya mendengar khotbah bahwa pendeta yang telah dipanggil Tuhan itu dan juga pendeta-pendeta di awal berdirinya Gereja GKPI, dan terutama banyak warga jemaat, sepenuhnya hidup dari janji Tuhan dalam Firman-Nya.
Dalam kehidupan di dunia ini, kita selalu diperhadapkan terhadap dualisme nilai tentang yang baik dan yang buruk untuk dilakukan. Dalam kehidupan Kekristenan, kehidupan kita selalu diajak untuk mengarahkan pandangan kita kepada kehidupan Kristus. Hidup seperti Kristus adalah tuntutan kepada setiap umat percaya.

Janji Tuhan-lah yang ingin dihidupi sehingga tidak mengutamakan materi. Ada pendeta yang bergabung dengan GKPI padahal secara materi ia akan lebih sulit dibanding tinggal pada Gereja yang pada saat itu dirasakan menjauh dari Gereja yang menggembalakan seturut kegembalaan Yesus Sang Gembala Baik (Yoh. 10:14); kurang digerakkan prinsip “Melayani, Bukan untuk Dilayani (Mrk. 10:45).
Inti dari Mazmur 119 mencerminkan sikap orang percaya atas hukum ilahi, atas Firman Tuhan. Taurat (hukum, ketetapan, peraturan yang ditetapkan Tuhan) selalu direnungkan untuk dilaksanakan, bukan untuk dipikirkan! Taurat bagi orang percaya adalah bukti cinta Allah kepada umat-Nya. Allah mencintai umat-Nya sehingga Ia memberikan semua peraturan dan hukum agar umat-Nya hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Di dalam praktik hidup, orang yang percaya dan taat justru akan senang jika setiap langkah yang diambilnya, mulai dari bangun pagi sampai tidur malam dituntun oleh Taurat. Sebab besarlah ketenteraman dalam hidup yang sedemikian.
Hidup yang diidamkan, yang dicita-citakan adalah yang mencari Tuhan, yang mencintai Tuhan dan Firman-Nya, yang meyakini janji-janii-Nya dan hidup dari janji Tuhan. Amin.
Selamat berakhir pekan, amang, inang.
GKPI Res. Medan Barat. —Pdt. Jhon P.E. Simorangkir
Mark Otto
Mark Otto
Mark Otto